26 ApriL 2010
Berselimut akan senandung indah penuh kepolosan, kelucuan, keriangan, kenakalan,
Inilah cerita kita,
Seluruh pemeran dalam kisah hidup putih abu-abu
Terulas dengan polah apik dan tingkah masa berjuang
Saat tawa, tangis, rusuh, panik, kecewa lepas begitu saja
Ada perbedaan ketetapan berfikir,
ketidakterbukaan yang menimbulkan suatu perpecahan,
atau mungkin perbedaan kasta antara layak dan tak layak,
Di balik semua itu,,
kita dihadapkan pada kenyataan yang selaras
Kejenuhan mata memandang bangku kayu yang telah lapuk dimakan usia,
papan tulis putih yang selalu nampak bernoda.
Kebosanan mendengar lantunan nada si penabur ilmu yang tak berintonasi,
menggelegar tak kuasa membuat kita berurat tegang.
Kepenatan otak akan beribu-ribu kertas bertinta,
hingga harus menikmati huruf-angka berjajar, gambar tak berupa.
Terkesan terpaksa dan terkadang tak ingin menelan coretan itu lebih banyak.
Tapi siapa sangka??
dalam keengganan ketidaksemangatan kelelahan,, t’lah memancarkan sisi lainnya.
Bermacam rasa bergejolak di hati kita,
Rasa ini positif!!
Jika kita benar-benar menggunakan hati untuk merasa dan otak untuk berfikir
Rasa kasih, sayang, berbagi, saling membantu,, tercipta jelas tanpa reka
Sealur dengan pendewasaan yang amat ketara
Semua melekat erat menyatu sebagai jati diri kita,
’orang-orang muda yang punya cita’
Semuanya sudah dimulai sejak 3 tahun yang lalu,,
Dan kini,
Waktunya semua kembali pada keadaan sebelum kita hadir di sini,
Ruang kelas berubah sunyi hanya terdengar lirih suara serangga pengerat
Bangku kayu teronggok dengan endapan debu tebal di permukaannya
Papan tulis kembali bersih mengkilat tak tersentuh sedikit coretan pun
Lantai keramik tempat kita memijakkan langkah, kini licin tak tergores
Langit-langit kelas dimana kita menggantungkan asa kini ramai di penuhi sarang si pembuat jaring
Kita 3 tahun lalu bertemu disini,
Selama itu pula kita memahami arti pertemuan, perkenalan dan persahabatan
Di sini kita belajar segala-galanya
Hingga kita mampu berucap lantang
”Kita semua satu. Satu karena perbedaan. Dan selamanya akan begini. Karena kita pernah satu atap, KAWAN.”
Tak dipungkiri,
Suatu saat kita pasti mendambakan kisah ini kembali,
Dan meminta Sang Pemilik mesin waktu untuk memutar ulang
Itu khayal dan tak mungkin terjadi
Jangan bodohi diri kita dengan keadaan yang lama, permanen, dan berjalan lambat
Kita punya sesuatu yang membuat kita maju,,
Kita punya ingatan yang luar biasa besar,
Cukup yakini bahwa nuansa putih abu akan tersimpan rapi
Dan alunnya akan selalu mengiringi perjalanan kita menjadi sosok yang sejati
’Seorang nahkoda’ bagi kehidupan kelak yang sarat akan terpaan gelombang
Kita perlu membuktikan sebagai kita yang berhasil,
Semoga kita akan jadi sehebat kenangan kita.
Amin.
Entri Populer
-
(20 Januari 1904-1987) Seorang filsuf dan pendidik terkemuka yang mendukung filsafat pendidikan reconstructionism sosial. Tentang Theodo...
-
26 ApriL 2010 Berselimut akan senandung indah penuh kepolosan, kelucuan, keriangan, kenakalan, Inilah cerita kita, Seluruh pemeran dala...
-
11 March 2009 15:00 Penad, dan terlalu lelah hingga tubuhku lemas Terdorong keinginan yang kuad, Pen...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar